Versi Semarbagong.com — satir, lucu, absurd, ngeselin tapi bikin mikir: khas redaksi Semar Bagong & rakyat yang masih punya hati dan tawa!
Pewarta: Arfian
Editor: Tim Gareng–Petruk
Biro: Bogor Timur (markas antara tahlilan dan teknologi tinggi)
JONGGOL BOTIM — Siapa sangka, tanah Jonggol yang dulu cuma terkenal karena “rencana ibu kota yang gagal total”, kini bangkit jadi panggung energi dunia!
Ya, Bumi Sultan hari ini bukan cuma jadi tempat pesta rakyat, tapi juga laboratorium masa depan bangsa.
Di sinilah, dengan semangat yang menggelegar seperti toa masjid di subuh hari, lahirlah BOBIBOS — bahan bakar nabati buatan anak bangsa, karya monumental dari tanah yang sering diremehkan tapi jarang ditinggalkan.
Dan siapa dalangnya?
Bukan Elon Musk, bukan Tony Stark, tapi… Dr. H. Mulyadi, MMA alias Haji Mul, wakil rakyat dari Partai Gerindra, juragan Bumi Sultan, sekaligus bos besar PT. Inti Sinergi Formula (Sultan Sinergi Indonesia Group).
Pokoknya paket lengkap: politikus iya, inovator iya, ulang tahun juga iya! 🎂
🔥 Dari Sawah ke Tangki: BBM-nya Nabati, Tapi Semangatnya Nasionalis!
Acara ini namanya Launching Ceremony BOBIBOSS ENERGI MERAH PUTIH — dan percayalah, ini bukan sekadar launching, ini ritual kebangkitan energi nusantara!
Haji Mul naik podium, pegang mic, dan dengan gaya paduan antara motivator dan pemain sinetron religi, beliau berseru:
“Alhamdulillah! Jepang punya biogas, China punya bio-listrik, dan Indonesia punya Bio Nabati. Dari Jonggol, untuk dunia!”
Spontan rakyat bersorak, “Hidup Jonggol!” — walau sebagian masih bingung, nabati itu apaan sih?
Salah satu bapak-bapak nyeletuk, “Wah, kalau ini bisa jalan, sawit bisa jadi setara sama sawah, Pak!”
Yang lain nambahin, “Kalau bisa lebih murah dari Pertamina, kami siap beriman penuh!”
🎂 Plot Twist: Launching Sekaligus Ultah, Bro!
Baru aja suasana khidmat, eh tiba-tiba speaker di pojok kiri nyanyi: 🎵 “Happy birthday to you…”
Semua panitia bengong, tamu tepuk tangan, wartawan garuk kepala — loh ini acara teknologi apa tasyakuran sih?
Ternyata, hari itu juga ulang tahun Haji Mul ke-55!
Seketika, warga yang tadinya ngantuk langsung semangat. Ada yang ngira bakal potong pita, eh malah potong kue dan potong doa.
Haji Mul tersenyum haru:
“Hari ini bertepatan 40 hari ibunda saya wafat. Semoga beliau khusnul khatimah, dan doa beliau jadi energi bagi saya untuk berjuang buat negeri.”
Warga pada angguk-angguk, sebagian beneran terharu, sebagian lagi masih nunggu kapan snack dus dibagi.
🏍️ BBM Baru Diuji Langsung: Putih untuk Motor, Merah untuk Mobil
Nah, ini bagian paling ngeri-ngeri lucu.
Setelah pidato dan doa, Haji Mul langsung nyoba bahan bakar hasil racikan anak bangsa itu.
Yang putih buat motor, yang merah buat mobil. Warna aja udah nasionalis banget — tinggal tambahin bintang satu biar jadi capres, selesai sudah.
Motor bebek dinyalain — BRMMM!
Hidup! Tanpa brebet, tanpa asap, tanpa drama.
Haji Mul ketawa puas:
“Lancar! Ini bahan bakar BOBIBOSS bukan cuma bikin mesin hidup, tapi bikin harapan rakyat ikut nyala!”
Warga bersorak, “Mantap, Pak Mul! Kalau bisa, tolong bikin juga versi buat kompor gas, biar emak-emak bisa hemat!” 😂
🌾 Jonggol Naik Kelas: Dari Bahan Meme ke Bahan Energi Dunia
Dulu kalau orang ngomong “Jonggol”, yang kebayang cuma lahan luas, kambing lepas, dan rencana ibu kota yang pupus.
Sekarang?
Jonggol resmi masuk peta energi global!
“Dari sawah ke dunia, dari rakyat ke kemerdekaan energi,” kata salah satu mahasiswa yang hadir, sambil update story: #Bionabati #NabatiBanget #BumiSultanMenyala
Haji Mul menutup acara dengan gaya khasnya — tangan kanan di dada, mata ke langit, suara berat penuh getar nasionalisme:
“Kita bangsa besar, bukan karena cadangan minyak kita banyak, tapi karena semangat rakyatnya gak pernah padam.”
Warga langsung manggut-manggut, lalu bisik-bisik, “Semangat sih iya, tapi harga minyak tetep mahal, Pak.”
🧠 Quotes Absurd ala Semarbagong.com
“Kalau sawah bisa jadi bahan bakar, berarti rakyat bisa jadi penggerak.”
“Energi boleh nabati, tapi semangatnya jangan instan.”
“Dunia punya Tesla, Indonesia punya Tani.”
“Inovasi sejati lahir bukan di laboratorium, tapi di hati yang gak menyerah.”
“Jonggol dulu bahan lelucon, sekarang bahan bakar revolusi.”
🚀 Epilog: Antara Lucu dan Haru
Sore itu, langit Jonggol berubah oranye keemasan.
Angin sawah berhembus pelan, dan dari kejauhan terdengar suara warga:
“BBM-nya nabati, tapi rasanya bikin nasionalis!”
Acara ditutup dengan tawa, doa, dan janji untuk terus berinovasi.
Karena bagi rakyat seperti kami, setiap ide dari tanah sendiri selalu terasa lebih murni — meskipun masih dikasih utang di warung sebelah.
🗞️ Semarbagong.com — Harian Rakyat Jenaka, Satir Tapi Cinta Negeri:
“Dari Jonggol Tertawa, Dunia Terpana. Energinya Nabati, Tapi Tawanya Murni!” 😄






























