Pewarta: Wito
Biro: Jember
Editor: Semar Bagong
TK & PAUD Rambipuji Tumpah Ruah di Carnaval Budaya, Orang Tua Ikut Ngibing, Penonton Membludak!
Rambipuji – Jember – Pagi yang biasanya cuma diisi suara ayam berkokok dan motor lewat, Kamis (14/8/2025) ini Alun-alun Rambipuji mendadak jadi lautan warna-warni. Bukan karena pasar dadakan, tapi gara-gara Carnaval Budaya Tingkat Kecamatan Rambipuji yang diikuti anak-anak TK dan PAUD se-kecamatan, lengkap dengan orang tua, guru, dan panitia yang sama hebohnya.
Pesertanya 49 kelompok: 25 dari TK, 24 dari PAUD. Start dari depan Kantor Kecamatan Rambipuji, Jl. WR. Supratman No.70, dan finish di Balai Desa Rambipuji, Jl. Nasional III No.226, Krajan. Jaraknya memang tidak jauh, tapi untuk anak-anak yang pakai kostum tebal plus orang tua yang sambil ngejar, lumayan bikin keringatnya mirip hujan gerimis.
“Ngoyo nyewa baju, tapi demi anak yo gas!”
Viani, wali murid TK Arisallah, mengaku senang sekaligus ngos-ngosan. “Anak harus ikut, meskipun nyewa bajunya agak ngoyo. Tapi asal anak senang, orang tua ikut senang. Hutang pun hutang lah… setahun sekali kok, Mas,” ujarnya sambil nyengir.
Ia menambahkan, acara seperti ini bukan cuma soal jalan-jalan, tapi juga cara mengenalkan budaya dan sejarah kemerdekaan ke anak-anak. “Biar tahu kalau kemerdekaan itu hasil perjuangan, bukan giveaway,” celetuknya disambut tawa orang di sekitarnya.
Suport Full dari Camat dan IGTKI
Menurut Ibu Nila, perwakilan IGTKI sekaligus panitia, acara dimulai pukul 08.00 WIB. Peserta didampingi guru dan orang tua yang ikut berjalan di belakang, menambah suasana meriah.
“Penontonnya kira-kira dua ribu, Mas. Lihat saja Alun-alun sama jalan depan kecamatan penuh. Yang buka acara langsung Ibu Camat Rambipuji,” jelasnya. Tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada Bapak Camat Rambipuji, Djoni Nurjhahjanto SH, serta semua pihak yang sudah membantu.
“Walau keringat sebesar biji jagung, semangat 45-nya luar biasa!” tambahnya.

Macet? Alhamdulillah Aman
Ibu Holila, Ibu TK dan PAUD kecamatan sekaligus istri Camat, menegaskan dukungannya. Ia mengaku terharu melihat antusiasme warga. “Mau lewat saja sulit, saking penuhnya penonton. Untung jalur utama tidak sampai macet, soalnya sudah diatur sama Satpol PP, Polsek, Koramil, dan panitia.”
Ia berharap tahun depan acara bisa lebih heboh dan meriah lagi. “Kalau bisa nanti bukan cuma TK dan PAUD, sekalian bapak-bapak ikut karnaval, biar sekalian olahraga,” katanya sambil tertawa.

Kesimpulannya, Carnaval Budaya Rambipuji bukan cuma ajang pamer kostum, tapi juga bukti kalau semangat kemerdekaan bisa dirayakan dengan gembira, ramai, dan guyub. Dan seperti kata warga: “Merdeka itu bahagia, walau sewa baju masih nyicil.”